Assalamu'alaikum seluruh pembaca postingan ini...
Sudah nyaris sebulan saya tidak menulis di blog ini, maka kali ini untuk menyegarkan kondisi blog ini, izinkan saya menulis sesuatu hari ini. Tentang bersyukur.
Mengapa kita harus bersyukur? Jawabannya sederhana. Allah telah menganugerahkan hidup yang sempurna kepada setiap insan. Itu pasti. Tiada seorang pun yang mampu membantahnya. Namun pada praktiknya? Banyak orang yang bersyukur di bumi ini, namun lebih banyak lagi orang yang mengeluh dengan hidupnya. Padahal, hidup yang diberikan Allah untuknya, seberat apapun adalah sebuah anugerah. Anugerah yang mungkin sebenarnya diinginkan oleh orang lain yang lebih sulit hidupnya.
Sering kali kita mengeluh, sibuk dengan segala kekurangan yang kita miliki. Padahal kita senantiasa percaya bahwa Allah selalu memberikan kelebihan dan kekurangan yang sama rata pada setiap insan, namun tindakan kita justru mengkhianati keprcayaan kita.
Sering kali kita sibuk mengeluh, hingga kita tidak menyadari lebih banyak orang di luar sana yang lebih sulit hidupnya daripada kita. Kita hanya sibuk menghitung berapa banyak orang yang dilebihkan pada setiap kekurangan kita. Jarang sekali kita menyadari hal-hal lebih yang kita miliki yang menjadi kekurangan bagi orang lain. Sederhana sekali jadinya perihal bersyukur ini, namun selalu rumit jadinya jika diserahkan pada manusia. Bahkan mungkin saya sendiri masih sulit melakukannya.
Kita tidak pernah mengingat bahwa di luar sana, ketika kita disini bisa bernapas dengan lega, ada orang-orang yang tengah sakit, bahkan sekarat sedang terbaring di bangsal-bangsal rumah sakit. Kita lupa bahwa ketika kita bisa berjalan bahkan berlari kesana kemari yang kita hendaki, di luar sana banyak sekali orang yang justru tepekur kaku di kursi rodanya, di ranjangnya, atau bahkan bersama tongkatnya. Mereka tidak bisa berjalan atau berlari sebebas kita. Kita lalai menyadari bahwa ketika kita bisa menikmati hidup yang serba mudah, saudara kita di Suriah sana bahkan untuk beribadah kepada Allah saja menjadi tantangan hidup matinya.
Untuk orang-orang yang saya sebutkan dengan kekurangan tersebut, bersyukurlah. Bersyukurlah setidaknya kita masih diberikan kesempatan hidup sebagai manusia, makhluk indah nan kompleks dengan segala potensi yang dimilikinya. Bersyukurlah kita diberi amanah untuk memakmurkan bumi ini. Bersyukurlah kita terlahir sebagai manusia. Bayangkan jika diciptakan sebagai bakteri yang hidupnya hanya pada satu sel saja. Dengan segala kekurangannya daripada manusia, bahkan bakteri masih bisa bersyukur kepada pencipta-Nya.
#Saya sedang ingin menulis ini, sebagai bahan introspeksi diri saya sendiri, sudah sejauh manakah saya bisa mensyukuri dinamika hidup saya yang sekarang tampak sangat rumit#
Selamat Bersyukur :)
Sudah nyaris sebulan saya tidak menulis di blog ini, maka kali ini untuk menyegarkan kondisi blog ini, izinkan saya menulis sesuatu hari ini. Tentang bersyukur.
Mengapa kita harus bersyukur? Jawabannya sederhana. Allah telah menganugerahkan hidup yang sempurna kepada setiap insan. Itu pasti. Tiada seorang pun yang mampu membantahnya. Namun pada praktiknya? Banyak orang yang bersyukur di bumi ini, namun lebih banyak lagi orang yang mengeluh dengan hidupnya. Padahal, hidup yang diberikan Allah untuknya, seberat apapun adalah sebuah anugerah. Anugerah yang mungkin sebenarnya diinginkan oleh orang lain yang lebih sulit hidupnya.
Sering kali kita mengeluh, sibuk dengan segala kekurangan yang kita miliki. Padahal kita senantiasa percaya bahwa Allah selalu memberikan kelebihan dan kekurangan yang sama rata pada setiap insan, namun tindakan kita justru mengkhianati keprcayaan kita.
Sering kali kita sibuk mengeluh, hingga kita tidak menyadari lebih banyak orang di luar sana yang lebih sulit hidupnya daripada kita. Kita hanya sibuk menghitung berapa banyak orang yang dilebihkan pada setiap kekurangan kita. Jarang sekali kita menyadari hal-hal lebih yang kita miliki yang menjadi kekurangan bagi orang lain. Sederhana sekali jadinya perihal bersyukur ini, namun selalu rumit jadinya jika diserahkan pada manusia. Bahkan mungkin saya sendiri masih sulit melakukannya.
Kita tidak pernah mengingat bahwa di luar sana, ketika kita disini bisa bernapas dengan lega, ada orang-orang yang tengah sakit, bahkan sekarat sedang terbaring di bangsal-bangsal rumah sakit. Kita lupa bahwa ketika kita bisa berjalan bahkan berlari kesana kemari yang kita hendaki, di luar sana banyak sekali orang yang justru tepekur kaku di kursi rodanya, di ranjangnya, atau bahkan bersama tongkatnya. Mereka tidak bisa berjalan atau berlari sebebas kita. Kita lalai menyadari bahwa ketika kita bisa menikmati hidup yang serba mudah, saudara kita di Suriah sana bahkan untuk beribadah kepada Allah saja menjadi tantangan hidup matinya.
Untuk orang-orang yang saya sebutkan dengan kekurangan tersebut, bersyukurlah. Bersyukurlah setidaknya kita masih diberikan kesempatan hidup sebagai manusia, makhluk indah nan kompleks dengan segala potensi yang dimilikinya. Bersyukurlah kita diberi amanah untuk memakmurkan bumi ini. Bersyukurlah kita terlahir sebagai manusia. Bayangkan jika diciptakan sebagai bakteri yang hidupnya hanya pada satu sel saja. Dengan segala kekurangannya daripada manusia, bahkan bakteri masih bisa bersyukur kepada pencipta-Nya.
#Saya sedang ingin menulis ini, sebagai bahan introspeksi diri saya sendiri, sudah sejauh manakah saya bisa mensyukuri dinamika hidup saya yang sekarang tampak sangat rumit#
Selamat Bersyukur :)
Komentar
Posting Komentar