Rindu

Selamat siang, seluruh perindu di seluruh penjuru dunia.
Ya, hari ini kita akan bicara rindu. Apa sebenarnya rindu? Indahkah? Sakitkah? Atau apa yang biasa kita rasakan terhadap rasa yang satu ini?
Rindu, sejatinya sebuah rasa yang indah. Rindu, sejatinya sebuah rasa yang sederhana. Namun, rindu bisa saja menjadi kompleks ketika kita mengharapkan sesuatu yang lebih dari rasa itu sendiri. Misalnya, kita mengharapkan dirindukan oleh orang yang juga kita rindukan.
Di dunia ini, ada banyak sekali macam-macam rindu. Satu dua memang mendapatkan umpan balik yang sama, disadari atau tidak disadari. Namun, lebih banyak lagi rindu yang justru tidak disadari oleh orang yang sedang dirindui. Rindu semacam ini jauh lebih banyak, menyesakkan nyaris seluruh ruang di bumi.
Rindu, sebuah rasa yang abstrak. Rindu, sebuah rasa yang bermacam subjeknya, akan tetapi lebih bermacam lagi objeknya. Rindu seorang hamba kepada Tuhannya, rindu seorang anak kepada orang tuanya, rindu seorang insan kepada belahan jiwanya, bahkan ada rindu yang jenisnya lebih unik lagi, yaitu rindu seseorang kepada seseorang yang diketahui pun tidak. Ya, rindu kepada seseorang yang selalu dicarinya, dinantikannya, bahkan selalu disebut di setiap sujudnya. Rindu kepada jodoh.
Untuk seluruh perindu di seluruh muka bumi, saya paham, banyak sekali orang-orang yang setiap detiknya jatuh cinta, tetapi percayalah, lebih banyak lagi orang-orang yang merindu di setiap detiknya. Ada yang merindu dalam diam, ada yang merindu dengan bahagia, ada yang merindu dalam perih, bahkan tidak sedikit yang merindu dalam kebingungan.
Untuk seluruh perindu di segala penjuru dunia, apapun rasa rindumu, kepada siapapun rindumu, berbahagialah. Sesungguhnya rindu tercipta sebagai sebuah rasa yang indah. Dikaruniakan dengan indah dari Allah kepada manusia manusia kecintaan-Nya.

Salam Merindu- 

Komentar